Oemar Said Tjokroaminoto, merupakan guru bangsa
yang mempunyai kharismatik yang tinggi. Beliau memiliki kewibawaan yang luar
biasa. Beliau yang mengenalkan kepada masyarakat, bagaimana seharusnya kita
duduk di depan belanda. Ia dalam sebuah fotonya, berpose mengenakan sarung yang
mencerminkan priyayi jawa, dimana ia duduk dengan kaki diatas menunjukkan menantang
kepada belanda. Sikap seperti itu merupakan tabu pada masanya. Konon, beliaulah
yang awal mengajarkan sikap untuk tidak tunduk ketika bertatap dengan belanda itu.
Beliau merupakan tokoh yang mempunyai wawasan
dan cara berfikir yang modern. Beliau tahu dan menghormati potensi anak
didiknya. Terbukti pada akhirnya lahir pergerakan-pergerakan; Soekarno sebagai
nasionalis. Semaoen, Alimin, Muso yang menjadi sosialis/ komunis. Dan Kartosuwiryo
yang Islam. Pada akhirnya, murid-muridnya itu saling berselisih sampai
pemberontakan oleh Muso di Madiun, dari Partai Komunis indonesia yang mendirikan Republik Soviet Indonesia,
kemudian Soekarno menghancurkannya dengan mengutus Divisi Siliwangi. Lantas,
ada pemberontakan pimpinan Kartosuwiryo dengan menyuarakan Negara IslamIndonesia
Beliau adalah tokoh yang menginspirasi dan menggerakkan.
Kedekatannya dengan rakyat kecil bukan karena pencitraan alias pura-pura. Beliau
mendirikan Partai Syarekat Islam pada 1912, yang sebelumnya bernama SyarekatDagang Islam
Meskipun ia sudah tiada namun ia tetap tokoh
penyengat, di mana banyak orang yang tersengat setelah membaca karya tulisnya. Salah
buku yang banyak dibicarakan orang adalah buku berjudul Islam dan Sosialisme.
Ya, Soekarno, Muso, Tan Malaka, Semaoen,
Alimin, M. Natsir, Kartosuwiryo, Agus Salim adalah orang-orang besar yang
pernah bertemu dan tersengat ilmunya. Beliau adalah manusia yang mempunyai tauhid
yang tinggi. Itu yang pada akhirnya melahirkan pemikiran persaman, yakni anti
kolonialisme.
Raja jawa tanpa mahkota adalah sebutan baginya
sebab beliau bukan keturunan raja jawa namun beliau mampu menjadi manusia
panutan yang menggerakkan pada masanya. Itu karena gagasan, sikapnya yang
wibawa tanpa mau kompromi dengan belanda. Tercermin penampilannya yang
mempunyai brengos melengkung ke atas. Modelnya yang parlente tidak mau merasa
rendah diri hanya karena orang jawa didepan belanda.
Tag;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar